Mengupas Panduan Kokurikuler 2025
Visualisasi Panduan dari BSKAP, Kemendikdasmen RI
Apa Itu Kokurikuler? Menjembatani Teori dan Praktik
Panduan Kokurikuler 2025 mendefinisikan kegiatan kokurikuler sebagai jembatan wajib antara pembelajaran di kelas (intrakurikuler) dan pengalaman nyata. Tujuannya bukan sekadar tambahan, melainkan untuk memperkuat, memperdalam, dan memperkaya materi pelajaran inti melalui penerapan langsung.
1. Intrakurikuler
Kegiatan utama pembelajaran di kelas. Berfokus pada pemahaman konsep dan materi mata pelajaran.
2. Kokurikuler (Jembatan)
Kegiatan wajib berbasis proyek atau tema untuk menerapkan materi intrakurikuler. Fokus pada penguatan karakter.
3. Ekstrakurikuler
Kegiatan pilihan (tidak wajib) untuk pengembangan minat dan bakat murid, seperti olahraga, seni, atau pramuka.
Tujuan Utama: Menguatkan 8 Dimensi Profil Lulusan
Seluruh kegiatan kokurikuler dirancang untuk mengukur dan mengembangkan delapan dimensi profil lulusan. Kegiatan ini memberikan kesempatan bagi murid untuk mempraktikkan kompetensi ini dalam konteks yang nyata dan bermakna.
- ✓ Keimanan dan Ketakwaan
- ✓ Kewargaan
- ✓ Penalaran Kritis
- ✓ Kreativitas
- ✓ Kolaborasi
- ✓ Kemandirian
- ✓ Kesehatan
- ✓ Komunikasi
Contoh Profil Murid (Hipotetis)
Alokasi Waktu Kokurikuler
Panduan menetapkan alokasi jam pelajaran khusus untuk kokurikuler, sekitar 15% dari total jam intrakurikuler, untuk memastikan kegiatan ini terintegrasi penuh.
Model Pelaksanaan Fleksibel
Sekolah diberikan kebebasan untuk memilih model pelaksanaan yang paling sesuai dengan kondisi dan kebutuhan murid di satuan pendidikan.
Ekosistem Pembelajaran: Peran Kemitraan
Keberhasilan kokurikuler tidak hanya bergantung pada guru. Ini adalah upaya kolaboratif yang menempatkan murid di pusat ekosistem dukungan yang melibatkan keluarga dan masyarakat luas.
Guru
Sebagai fasilitator, mengarahkan, memotivasi, dan menyediakan sumber daya.
Keluarga
Memberikan dukungan dan menjadi mitra belajar di rumah, menghubungkan konteks sekolah dan keluarga.
Masyarakat
Menjadi narasumber, lokasi belajar (misal: museum, industri), atau mitra proyek.
Asesmen dan Pelaporan Kualitatif
Penilaian kokurikuler berfokus pada proses dan perkembangan karakter, bukan nilai angka. Hasilnya dilaporkan secara naratif di rapor berdasarkan rubrik capaian (Sangat Baik, Baik, Cukup, Kurang).
Contoh Hasil Asesmen Kelas (Hipotetis 30 Murid)
Contoh Deskripsi Rapor
Berdasarkan data asesmen, guru menyusun deskripsi naratif yang membangun untuk rapor murid.
Inspirasi 1 (dari Panduan):
"Ananda Putra sudah baik dalam penalaran kritis dengan mampu menjelaskan 3-5 interaksi antar komponen-komponen yang membentuk ekosistem, dan masih perlu berlatih dalam mengomunikasikan gagasan."
Inspirasi 3 (dari Panduan):
"Ananda Putra sudah baik dalam penalaran kritis dan masih perlu berlatih dalam mengomunikasikan gagasan dalam tema peduli lingkungan."